Sosok dukun pengganda uang di Banjarnegara mulanya viral di media sosial dalam sebuah video penangkapannya oleh polisi. Dukun pengganda uang tersebut merupakan warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, bernama Slamet Tohari atau yang kerap disapa Mbah Slamet.
Aksi kejam yang dilakukan Mbah Slamet tersebut terbongkar setelah anak dari sosok korban berinisial PO (53) melapor ke polisi pada 27 Maret lalu, lantaran sang ayah tidak kunjung pulang dan tak bisa dihubungi sejak 24 Maret lalu.
Mulai dari kronologi, makam massal korban Mbah Slamet yang menggegerkan warga, hingga jumlah korban yang masih bertambah, berikut ini serba-serbi fakta kejahatan yang dilakukan Mbah Slamet.
1. Kronologi Terbongkarnya Aksi Kejam Mbah Slamet
PO menemui Mbah Slamet bersama anaknya GE. Mereka datang ke Banjarnegara pada Juli 2022 dengan menggunakan bus dari Sukabumi.
"Jadi pada Bulan Juli tahun lalu, korban bersama anaknya menemui pelaku di Desa Balun. Mereka datang bersama dengan naik bus," ujar Hendri saat pers release di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4).
Beberapa bulan kemudian, korban kembali mendatangi dukun pengganda uang pada 20 Maret 2023 lalu. Kedatangan PO tidak lagi didampingi anaknya GE. PO datang sendiri ke rumah Slamet Tohari.
"Korban kembali menemui pelaku di Desa Balun Kecamatan Wanayasa. Tapi kali ini datang sendiri. Anaknya tidak ikut," kata dia.
Dua hari kemudian, pada tanggal 23 Maret 2023, korban sempat mengirim pesan kepada anaknya. Dalam pesan tersebut korban menyampaikan jika tengah di rumah pelaku. Korban juga meminta agar anaknya mencarinya bersama aparat jika dirinya sudah tidak bisa dihubungi.
Berbekal pesan yang disampaikan korban, GE anak korban kemudian melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Dari hasil pengembangan, petugas menangkap Slamet Tohari.
2. Tipu Daya Mbah Slamet Kelabui Korban Via Facebook
Mbah Slamet mengaku sebagai dukun pengganda uang, untuk menggaet korbannya, ia mempromosikan diri melalui postingan di media sosial Facebook.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan dalam menjalankan aksinya pelaku dibantu oleh BS. BS bertugas mempromosikan pelaku yang disebut bisa menggandakan uang melalui Facebook.
"Jadi pelaku ini memiliki tangan kanan yakni BS yang bertugas mengunggah di Facebook. Dalam unggahannya ini BS menyebut jika pelaku ini orang pintar yang bisa menggandakan uang," kata Hendri.
Usai membuat postingan, BS kemudian membuat jadwal untuk mempertemukan korban dengan dukun pengganda uang tersebut. Termasuk korban PO yang ditemukan tewas.
Lantaran uang yang dijanjikan oleh dukun pengganda uang tersebut tidak kunjung ada, korban kembali datang untuk menagih.
3. Polisi Temukan 10 Mayat Korban Mbah Slamet
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, Satreskrim Polres Banjarnegara kembali melakukan penggalian di kebun milik pelaku. Hasilnya, polisi menemukan 10 mayat yang dikubur di lahan milik pelaku. Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi kejadian, beberapa mayat dikubur dalam satu lubang.
Beberapa mayat diperkirakan sudah dikubur dalam waktu lama. Lantaran kondisi mayat tinggal tulang. Polisi hingga saat ini masih terus melakukan pendalaman perihal jumlah korban.
4. Makam Massal Korban Mbah Slamet Gegerkan Warga
Makam 10 korban Mbah Slamet yang terkubur di lahan perbukitan milik pelaku menggegerkan warga. Salah satunya disampaikan Bustam warga Desa Balun. Apalagi ia merawat kebun sayur kubis tepat di sebelah lahan milik tersangka yang digunakan untuk mengubur korban-korbannya.
"Saya kaget dan benar-benar tidak menyangka kalau lahan itu digunakan untuk mengubur orang," ujar Bustam saat ditemui di kebun sayur kentang miliknya.
Ia juga mengaku pernah melihat gundukan tanah di lahan milik Slamet Tohari, dukun yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut. Namun ia tidak menaruh curiga jika di gundukan tanah tersebut digunakan untuk mengubur korban.
"Saya memang pernah melihat ada gundukan tanah. Tapi tidak ada rasa curiga sedikit pun," kata dia.
5. Tamu Mbah Slamet Berasal dari Pekalongan-Palembang
Tetangga Mbah Slamet mengungkap tamu-tamu yang datang dari luar kota mulai dari Pekalongan hingga Palembang.
"Ada orang dari Pekalongan menanyakan rumah Mbah Slamet. Katanya bisa menggandakan uang. Nah saya tahu kalau dia bisa menggandakan uang dari orang Pekalongan itu," kata Kades Balun, Mahbudiono.
Mahbudiono juga mengaku sempat menerima tamu asal Palembang. Saat itu, tamu tersebut berniat mencari keluarganya yang tidak pulang setelah pergi ke Desa Balun.
6. Peran Tangan Kanan Mbah Slamet
Polisi juga menangkap orang kepercayaan atau tangan kanan Mbah Slamet, berinisial BS. BS bertugas mengiklankan Slamet Tohari alias Mbah Slamet sebagai pengganda uang. Dia menyebarkan kemahiran tipu-tipu Mbah Slamet itu lewat media sosial Facebook.
7. Mbah Slamet Mengaku Bunuh 10 Orang: Lupa Nama-Sisa Rangka
Mbah Slamet mengaku sampai lupa nama korban-korbannya. Sembilan korban di antaranya tinggal rangka.
Demi menggali identitas para korban lain, Hendri telah menginterogasi Slamet Tohari alias Mbah Slamet.
"Dari tersangka belum bisa mengingat nama-nama korban. Tetapi kalau asalnya (korban) mana saja masih ingat. Yakni ada yang dari Tasikmalaya, Palembang, Jogja dan Jakarta. Untuk Tasikmalaya ada dua korban," ungkap Hendri.
Jenazah 10 korban Mbah Slamet itu sudah diautopsi. Namun, Hendri mengaku belum menerima hasil dari autopsi tersebut.
8. 9 Korban Mbah Slamet Dimakamkan Meski Belum Teridentifikasi
Sembilan jenazah dikebumikan di tempat pemakaman umum warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Dari sembilan jenazah, 3 di antaranya berjenis kelamin perempuan dan 6 lainnya laki-laki.
Polisi menyediakan 3 liang lahat untuk mengubur 9 jenazah korban Mbah Slamet yang sudah dimasukkan ke dalam peti. Dua lubang besar dan satu lubang kecil. Satu lubang besar diisi 5 jenazah laki-laki. Dan satu lubang besar lagi diisi 3 jenazah perempuan. Sementara satu lubang kecil diisi satu jenazah.
9. Total Korban Bertambah Jadi 12 Orang
Korban tewas Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara bertambah. Polisi mengungkap saat ini total ada 12 korban tewas dari aksi sadis Mbah Slamet.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menyebut korban pembunuhan Mbah Slamet menjadi 12 orang. Saat ini polisi masih mengidentifikasi para korban.
"Total korban sampai dengan hari ini berjumlah 12 dan masih diidentifikasi," ujar Iqbal melalui pesan singkat, Selasa (4/4/2023).
0 Komentar